Lumajang - Hujan deras yang mengguyur kawasan puncak Gunung Semeru kembali memicu banjir lahar dingin. Akibatnya, tanggul Sungai Regoyo di Desa Gondoruso, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, jebol sepanjang 150 meter, Kamis (6/11/2025).
Banjir lahar tersebut membawa material vulkanik dari hulu Gunung Semeru dan mengalir deras ke permukiman warga di sekitar bantaran sungai. Derasnya arus membuat dua warung, satu bengkel, serta sejumlah lahan pertanian milik warga terendam.
“Curah hujan yang tinggi mengakibatkan banjir lahar Gunung Semeru dan berdampak ke lahan pertanian warga di Desa Gondoruso,” kata Aiptu Widi, anggota Polsek Pasirian.
Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa ancaman Semeru tidak hanya datang dari erupsi, tetapi juga dari bahaya sekunder seperti banjir lahar dingin, terutama saat musim hujan mulai melanda wilayah Lumajang dan sekitarnya.
Petugas gabungan dari BPBD, Polsek Pasirian, dan relawan desa tangguh bencana kini dikerahkan untuk meninjau lokasi dan melakukan langkah darurat guna mencegah luapan susulan.
Sementara itu, status Gunung Semeru masih berada pada Level II atau Waspada. Warga diimbau agar tetap siaga, tidak beraktivitas di sekitar aliran sungai yang berhulu di puncak Semeru, serta segera melapor jika terjadi kenaikan debit air secara tiba-tiba.
Fenomena ini menambah kewaspadaan masyarakat Lumajang terhadap dampak musim hujan di kawasan rawan bencana gunung api tertinggi di Pulau Jawa tersebut. (bank)
Ilustrasi Tanggul Sungai Regoyo Jebol 













Komentar
Tuliskan Komentar Anda!